KECEWAKU TERHADAPMU
// Padalarang \\
01 Januari 2015 // History About Love \\ Rara Gouri //
Awal aku berkenalan
denganmu,sesungguhnya dalam hatiku berkata “Allah, aku udah capee dengan
pencarianku,lelah sudah hati ini untuk terus disakiti oleh lelaki,jika orang
dihadapanku ini adalah benar-benar yang terbaik,maka eratkan ikatan kami sampai
akhir masa nanti”. Tidak banyak doa yang ku panjatkan, namun dulu mungkin
harapanku terhadap dia yang begitu banyak, dengan harapan jika ku bersama dia
mungkin aku akan lebih baik lagi, jika ku bersama dia, mungkin aku akan lupa
dengan masalaluku,menjalin hubungan dengannya komitmenku aku tak ingin
main-main lagi,aku ingin lebih mengenal keluarganya dan dia juga mengenal
keluargaku,meski pada awalnya tak ada rasa sedikitpun untuknya,tapi keputusan
aku menerimanya sudah terucap dibibirku,dengan segala resikonya,aku harus
menerima segala kekurangannya, dan satu lagi,aku harus belajar mencintainya.
Hari demi hari kujalani bersamanya, menyatukan
perbedaan itu memang sungguh tidak gampang,tapi kita menyelesaikannya dengan
diam, diam menerima apaadanya pasangan, hal ini yang bisa membuatku bertahan
dengannya.
Tahun pertama, baru aku
menyadari bahwa dia berharga dimataku,dia yang berhak aku damping setiap
perjuangannya, dia yang slalu aku banggakan didepan mantan-mantanku, dia yang
slalu aku prioritaskan dibanding teman-temanku, disitu aku lebih menyadari,kalo
aku benar-benar sayang dia, gaa mau dia kenapa-kenapa, gamau dia sampe
berbohong pada orangtuanya, gamau dia sampe ngduain matakuliahnya, apalagi
gagal prestasi Cuma gara-gara aku,
Setiap hari rasa
sayangku, aku luapkan di setiap doa-doaku, tak pernah aku berhenti “ yaa allah
jadikan kami pasangan yang shaleh dan shalehah”. Semakin kuat aku meminta
pertolongan akan iman kami, semakin kuat juga godaan yang kami alami, bukan
karena wanita atau lelaki lain, melainkan godaan untuk nafsu birahi kami, aku
yang kuat, tetapi dia yang tidak, berawal dari genggaman tangan, salaman, memeluk
lalu mencium, terulang, terulang, dan terulang lagi, disitu aku merasa takut,
rasa sayang dan percayaku berkurang, dan dari situ juga ku pengen mengakhiri
semuanyaa dibanding aku terlalu jatuh kedalam jeratan itu.
Ketika aku serius ingin
mengakhiri hubungan kami, dia tetap tidak menerima,aku bingung harus dengan
cara apalagi, sesungguhnya aku mulai jenuh, aku ingin bebas, aku udah cape
dihantui dengan ketakutan, tapi anehnya dia masih tetap seperti itu, malah
setiap perubahannya aku mengamati, bukan berubah menjadi lelaki yang di idamkan
seorang perempuan, melaikan berubah menjadi lelaki nakal.
Aku maafkan semua
kesalahannya, aku menunggu perubahan darinyaa, Beberapa minggu kemudian masih
tetap seperti itu, banyak keluhan lain tentang dirinya, aku sudah bosan dengan
sikapnya, yang kekanak2an, setiap punya masalah dengan seenaknya dia bilang ke
oranglain, tanpa memperhatikan dampak dari itu, yaa allah harus sampai kapan
aku menunggu perubahan itu, menunggunya menjadi lelaki dewasa, yang selalu
menjaga bicaranya, yang selalu tau kondisi,situasi dan posisi oranglain,
menjaga perasaan wanita, image wanita, yang dapat mengontrol dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar